- Seminar Kesehatan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
- Yuk Daur Ulang Sampah!
- Melawan DBD Dengan Fogging Di Masa Pancaroba
- Cinta Tanah Air Merupakan Fitrah
- Masih Jamankah Ghosob Sendal?
- Riwayat ringkas imam al barjanji
- Riwayat Ringkasan Imam Ad-diba\\
- Kisah Imam Busyiri: Pengarang Qasidah Burdah
- Burdah akbar
- Bilingual Debate Language Improvement Centre
Pengertian guru dalam perspektif tarbiyah

Sesungguhnya sekolah adalah tempat segala perbaikan dan seorang guru yang ikhlas dapat meningkatkan dan mengembangkan umatnya.
Syair berkata:" Berdirilah untuk seorang guru dan tepatilah kemuliaannya ( Menghormati dan memuliakannya ). Hampir seorang guru itu menjadi seorang rosul ."
Guru yang benar adalah guru yang merasakan nikmat dalam mengajar dan mengetahui akan kelezatan mengajar di atas segala kelezatan. Dan sesungguhnya guru itu bahagia dengan pekerjaannya yaitu mengajar, dan barang siapa yang tidak ikhlas dalam melaksanakan kewajiban yang agung ini maka ia telah melihat pekerjaan ( Mengajarnya ) itu suatu azab baginya. Dan semua pengajaran mendatangkan suatu penyakit yang ia merasa lama dengan lamanya waktu ketika ia mengajar. Maka perhatian dengan memilih seorang guru itu perkara yang penting, karena guru akan menjadi contoh bagi murid-muridnya dalam perkataan-perkataannya dan perbuatan-perbuatannya di dalam sekolah dan di luar sekolah.
Baca Lainnya :
- Keorganisasian di Pon-Pes Daarul Rahman 0
- Forum musyaarah santri Pondok Pesantren Daarul Rahman (BELOM JADI)0
- Daarul Rahman borong piala di pospeda DKI Jakarta0
- Bilingual Debate Language Improvement Centre0
- Biografi Halimah Alaydrus0
Dan kita tidak berlebihan ketika kita berkata:" Guru itu contoh yang paling tinggi pada akhlak yang mulia dan keikhlasan dalam pekerjaannya dan menjalankan kewajiban serta kekuatan jiwa. "
Maka tidak diperkenankan bagi seseorang untuk mengajar kecuali apabila telah sempurna persiapannya dengan persiapan yang khusus untuk tugas yang suci itu yaitu mengajar. Maka seorang guru menjadi seorang yang menguasai materi pelajarannya, mengetahui cara-cara pembelajarannya, mengetahui jiwa anak-anak didiknya, kesenangan anak-anak didiknya, asal usul anak-anak didiknya dan naluri-naluri anak-anak didiknya.
Maka seorang guru mampu melaksanakan pendidikan dengan pendidikan yang sempurna, menyiapkan mereka untuk kehidupannya, membiasakan mereka dengan sebaik-baiknya kebiasaan dari keyakinan dirinya dan berlomba-lomba menyesuaikan diri, tolong-menolong, kejujuran, berkorba jiwa, menepati janji, serta ikhlas sebagaimana seorang guru mampu mendidik naluri-naluri anak didiknya pada jalan yang lurus.
