Teras Santri ( DR News )


Acara Pondok

Pondok Pesantren Daarul Rahman Jalani Visitasi Asesmen Majelis Masyayikh

Daarul Rahman Dinilai Asesor Majelis Masyayikh; Harmoni Antara Salaf dan Modernitas

Selasa, 2025-10-28 | 18:28:39




 

JAKARTA — Pondok Pesantren Daarul Rahman selama dua hari, 27–28 Oktober 2025, menjalani visitasi asesmen pendidikan oleh tim Majelis Masyayikh. Kegiatan ini menjadi bagian dari proses penjaminan mutu dan penguatan kualitas pendidikan pesantren di Indonesia. Sekali gus menjadi momentum penting bagi Daarul Rahman untuk menunjukkan model pendidikan yang memadukan antara pendalaman ilmu-ilmu keislaman klasik dan penguatan kompetensi modern, yang selama ini menjadi ciri khas pesantren asuhan K.H. Syukron Makmun itu.

Pada hari pertama, tim asesor menelaah berbagai aspek akademik dan administrasi, mulai dari pemberkasan kurikulum, laporan keuangan, hingga implementasi pembelajaran. Para guru pengajar juga mengikuti sesi wawancara untuk menilai kesesuaian antara perencanaan dan praktik pendidikan di lapangan. Dalam proses tersebut, Asesor memberikan perhatian khusus terhadap struktur kurikulum dan sistem evaluasi pembelajaran yang diterapkan oleh pesantren. Penilaian tidak hanya menyoroti muatan keilmuan agama, tetapi juga integrasi dengan ilmu-ilmu umum serta penerapan nilai karakter dalam kehidupan santri sehari-hari.

Kegiatan asesmen berlangsung secara mendalam dan dialogis. Tim asesor berdiskusi langsung dengan Pimpinan, Unit Tata Usaha,  Koordinator kurikulum, serta guru senior untuk menggali filosofi pendidikan Daarul Rahman yang berpijak pada prinsip tafaqquh fid-din sekaligus responsif terhadap kebutuhan zaman.

Dari sisi akademik, tim menyoroti materi ajar yang digunakan. Pesantren Daarul Rahman dikenal memadukan khazanah klasik dan kontemporer. Untuk bidang fikih digunakan Fath al-Qarib dan Fath al-Mu’in; bidang bahasa Arab mencakup Nahwu al-Wadhih, al-Jurumiyah, hingga Alfiyah Ibnu Malik. Adapun bidang hadis menggunakan Bulugh al-Maram sebagai bahan ajar.

Pada hari kedua, tim asesor melakukan peninjauan lapangan dengan mengunjungi sejumlah kelas. Mereka berinteraksi langsung dengan para santri untuk menilai proses belajar serta dinamika pembelajaran di kelas.

Dalam sambutannya pada agenda penutupan, Dr. M. Kharis Fadillah, asesor Majelis Masyayikh, menilai bahwa Daarul Rahman memiliki keunikan yang jarang ditemui di pesantren lain — yakni kemampuan mengintegrasikan ‘ulum Islamiyah klasik dengan ‘ulum modern. Harmoni Antara Salaf dan Modernitas.

“Inilah kekuatan utama Daarul Rahman. Mereka berhasil menjaga tradisi keilmuan Islam klasik sambil terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan modern,” ujarnya.

Menurutnya, sistem tersebut ditopang oleh tenaga pengajar berkualitas, lulusan universitas-universitas Islam ternama di dalam dan luar negeri seperti Universitas Islam Madinah, Al-Azhar Mesir, dan Al-Ahgaaf Yaman, serta alumnus pesantren salaf besar seperti Sidogiri, Ploso, dan Sarang.

Dr. Kharis juga mengapresiasi kemajuan tata kelola digital di Daarul Rahman. Berbagai sistem seperti absensi pengajar, penyusunan RPP, pembayaran SPP, hingga data santri kini telah terintegrasi secara daring.

“Digitalisasi ini menandai kesiapan Daarul Rahman dalam menghadapi tantangan manajemen pendidikan di era modern,” tambahnya.

Selain penguatan akademik, Daarul Rahman turut menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan santri. Melalui sistem kepengurusan internal yang terinspirasi dari pola pesantren modern seperti Gontor, para santri dilatih untuk disiplin, mandiri, serta terampil dalam mengelola kegiatan kolektif.

Kombinasi antara tradisi keilmuan, modernisasi sistem, dan pembinaan karakter menjadikan Daarul Rahman bukan hanya mencetak kader ulama, tetapi juga melahirkan generasi muda berjiwa pemimpin — berakar pada keislaman, berjiwa kebangsaan, dan berperan aktif di masyarakat.