Dibalik air mata dan perjuangan, ada keberkahan yang tak pernah kering.
Acara Puncak Milad ke 50 Pondok Pesantren Daarul Rahman
Senin, 2025-10-27 | 03:43:40
Gedung SICC, Bogor- Diselimuti embun pagi yang menyejukkan dan hembusan nafas alam yang tak henti berdesir,tibalah kita pada acara puncak Milad ke 50 Pondok Pesantren Daarul Rahman. Sebuah acara yang terus mengundang kalimat tasyakkur dan tasbih, cucuran air mata dan hembusan nafas berat haru, dalam kebahagiaan yang membuncah tak tertampung. Lebih dari 20.000 peserta hadir, menyaksikan moment bersejarah ini.
Acara dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pembukaan yang dipandu oleh Ust. Abdul Khair {alumni Daarul Rahman Jakarta angkatan 18} dan Ustz. Qonita {alumni Daarul Rahman Depok angkatan pertama}. Sesi kedua merupakan acara inti yang dipandu oleh pasangan Arie untung dan Fenita Arie sebagai Master Of Ceremony.
Sesi pertama diawali dengan Tahlil dan Dzikir yang dipimpin Ust. Muhammad Naufal, dengan harapan acara berjalan dengan lancar dan selalu diiringi oleh keberkahan Allah SWT. Penampilan penampilan para santripun turut ikut memeriahkan suasana: Hadrah, Tari saman, dan Marchingband tampil memukau dan memberikan semangat diawal acara ini.
Memasuki sesi kedua, pembacaan Kalam Ilahi dan Maulid Nabi membuka rangkaian dengan syahdu. Lagu Indonesia Raya bergema diseluruh auditorium, dilanjut Mars Daarul Rahman, Yalal Wathon, dan Mars Hari Santri Nasional. Hal ini menjadi penegas bahwa Pondok Pesantren adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dan akan terus ikut andil dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
Dalam sambutannya, KH. Ahmad Zainal Ridho {Gus Ridho} menyampaikan pesan mendalam tentang perjalanan perjuangan panjang Daarul Rahman:
“Perjalanan ini penuh ujian, penuh air mata dan pengorbanan. Namun dari semua itulah lahir keberkahan yang tak pernah kering. Kini di usia setengah abad, kita tak hanya bersyukur atas masa lalu, tapi bertekad menjaga amanah besar ini agar tetap hidup hingga akhir zaman.”
Beliau juga menegaskan bahwa Pesantren juga sebagai tempat lahirnya generasi dakwah yang siap mewarnai pendidikan, politik, bisnis dan teknologi dengan nilai nilai keislaman.
Gus Ridho juga menyampaikan terimakasih kepada para Kyai, Guru, Alumni, Dan para Santri atas dedikasi dan cintanya yang tak lekang oleh waktu:
“Atas nama panitia pelaksana kami haturkan terimkasih yang setulus tulusnya, kepada para kyai guru alumni dan santri atas dedekasinya dan cita yang pernah pudar kepada pondok ini, cinta yang tak pernah padam untuk kyai kita dan guru guru kita, alhamdulillah saya laporkan kegiatan ini adalah hasil bahu membahu antar semua alumni, tak satu proposalpun yang kami keluarkan untuk acara ini.” Ungkap beliau.
Diakhir pidatonya Gus Ridho Menyampaikan harapan besar untuk masa depan Daarul Rahman:
“Setengah abad bukanlah akhir perjalanan, melainkan gerbang awal dari babak baru perjuangan. Semoga Daarul Rahman terus menjadi mercusuar ilmu dan adab. Terus melahirkan generasi penulis risalah Islam yang tangguh, berakhlak, dan ikhlas dalam amal,” harapnya.
Semoga Daarul Rahman terus menjadi pelita umat dan penjaga warisan keilmuan Islam di tengah tantangan zaman.
KATEGORI YANG SAMA
Menjaga Marwah Santri Melalui Pengabdian Berintegritas
Catatan Singkat untuk Santri Pengabdian